Contoh Menyimpulkan Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Teks
Cerpen
Seperti yang kita
ketahui cerpen terbentuk dari unsur-unsur pembangun yang membuat cerpen itu
sendiri menarik atau biasa disebut dengan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik
cerpen.
Cerita pendek atau yang biasa disebut dengan cerpen adalah suatu karya sastra
yang menggambarkan cerita atau hidup seseorang dengan singkat dan jelas. Cerpen
juga termasuk ke dalam jenis karangan prosa atau fiksi. Isi cerpen cenderung
lebih padat karena hanya berfokus pada satu konflik atau satu tema (topik) saja.
Contoh Cerpen:
‘MALINI’
Malini adalah gadis desa
yang cantik. Walaupun masih berada di bangku SD, tepatnya di kelas tiga,
ia sudah digemari oleh teman-temannya. Sampai ia SMP dan SMA, ia selalu
ditemani oleh semua orang. Ia selalu dilayani dan tidak pernah sama sekali merasa
kesulitan. Karena, orang-orang selalu membantu dan melayaninya.
Orang tuanya yang kaya raya juga selalu
memberikan apa yang ia mau. Hingga sampai ia dewasa, Malini tumbuh menjadi
gadis yang arogan dan semena-mena. Kecantikannya berbanding terbalik dengan
sikapnya.
“Aku gak mau makanan itu, teman-temanku
banyak nih, buatkan lagi, Bi!” Perintahnya kepada Bi Sumi, pembantu di
rumahnya. Malini membuang biskuit yang sudah Bi Sumi serahkan di meja. Malini
dan teman-temannya yang baru pulang sekolah ingin memakan buah-buahan yang
segar.
“Baik, Non”
Bi Sumi kembali ke dapur dengan
pasrah, sementara Malini dan ke tiga temannya kembali berbincang. Namun, tiba-tiba
seseorang dari temannya bernama Nia berbicara.
“Kok kamu gitu Malini.”
“Kenapa, Nia?” Tanya Malini masih belum
sadar
“Ibuku juga seorang pembantu, aku melihat
Bi Sumi seperti melihat Ibuku. Apakah seperti itu juga perlakuan majikan ke
pembantunya?” tanya Nia dengan berkaca.
“Ngapain kamu ngurusin Bi Sumi, sih?” Malini
mengalihkan topik pembicaraan dan berusaha berbincang kembali dengan Hana dan
Ria.
“Bukannya sok bijak, tapi
sebagai teman, aku hanya mengingatkan, sebaiknya kamu minta maaf sama Bi Sumi,
Mal. Perbaiki juga sikap kamu selama ini.” Nia berbicara berapi-api.
“Kok kamu ngatur-ngatur aku, Nia?” Malini tambah berapi-api.
“Teman-teman, tenang” ujar Hana
berusaha melerai.
“Iya, guys” Ria menambahkan.
“Tidak semua selalu berpusat di kamu
Malini. Jadi, yang harus kamu lakukan adalah menyesuaikan diri. Sikapmu yang
arogan dan selalu merendahkan tidak berlaku di dunia ini, hati-hati.” Nia
berusaha berbicara sebaik mungkin “Sebaiknya aku pulang dulu, makasih ya sudah
mengundangku ke rumah mewah ini” Nia lalu berdiri dan meninggalkan rumah
Malini. Lalu diikuti oleh Hana dan Ria.
Tersisalah Malini di sofa ruang
tamu. Ia menyendiri mendengar kata-kata Nia. Ia seolah tertohok dengan pekataan
Nia yang menyakitkan, namun benar adanya.
A. Unsur Intrinsik Dalam Cerpen Malini
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang
berasal dari dalam cerpen. Artinya, inti-inti yang membangun sebuah karya murni
dari dalam. Unsur-unsur intrinsik meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur
cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang dan amanat. Untuk lebih jelasnya, yuk
simak unsur instrinsik dalam cerpen Malini.
1. Tema
Ide atau gagasan utama yang melatarbelakangi
keseluruhan dalam sebuah cerpen. Tema juga dipakai untuk menentukan ke arah
mana cerita pendek akan dibuat. Maka dari itu, tema pokok yang ada dalam cerpen
Malini ialah tentang budi pekerti.
Cerpen tersebut mengisahkan
tentang sosok Malini yang walaupun memiliki kecantikan dan kekayaan, tetapi ia
tidak memiliki sikap dan budi pekerti yang baik.
2. Tokoh
Pelaku cerita, orang – orang
yang terlibat di dalam cerita yang dibuat. Terdiri dari tokoh utama dan sisanya
adalah pemeran pembantu.
Tokoh utama dalam cerpen
tersebut ialah Malini. Karena kemunculan Malini ada di sepanjang cerita dan ia
menjadi sentral cerita. Sedangkan tokoh pembantunya ialah Nia, Hana, Ria, Bi
Sumi, dan orang tua Malini.
3. Alur
(Plot)
Alur adalah jalan cerita dalam
sebuah cerpen yang disusun secara kronologis yaitu tahap pengenalan, tahap
kemunculan konflik, tahap puncak konflik (klimaks), tahap peleraian dan tahap
penyelesaian. Ada 3 jenis alur yang digunakan untuk membuat cerpen yaitu alur
maju, alur mundur dan alur campuran. Berdasarkan kronologis, cerpen Malini memiliki
alur maju.
Pada cerpen Malini, tahap
pengenalan ialah pada paragraf pertama, yaitu ketika menjelaskan latar belakang
Malini yang dari SD sudah digemari oleh teman-temannya karena cantik. Tahap
kemunculan konflik ialah pada paragraf kedua, yaitu ketika orang tuanya selalu
memberikan apa yang ia mau dan ia tumbuh menjadi pribadi yang arogan.
Tahap konflik atau klimaks ialah ketika
Malini dan Nia saling beradu mulut. Tahap peleraian ialah ketika teman-temannya
berusaha melerai pertengkaran. Tahap terakhir ialah Nia meninggalkan Malini dan
Malini tertegun sendirian di sofa.
4. Latar
(Setting)
Latar atau setting merupakan
unsur yang berkaitan dengan tempat, waktu dan suasana yang ada di dalam cerpen.
Ketiga unsur ini memiliki hubungan yang erat dalam menceritakan rangkaian
kejadian cerita.
Latar tempat pada cerpen Malini ialah
di ruang tamu rumah Malini. Latar suasananya ialah tegang. Sedangkan latar
waktunya ialah sore hari ketika mereka selesai dari pulang sekolah.
5. Sudut
Pandang
Sudut pandang merupakan kedudukan pengarang
dalam membangun suatu cerita. Sudut pandang mampu menempatkan pengarang maupun
pembaca untuk menjadi tokoh utama atau orang lain dalam cerita. terdapat sudut
pandang orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga.
Ø Sudut pandang orang
pertama : pandangan penulis seolah-olah ia terjun langsung sebagai tokoh utama
dalam ceritanya.
Ø Sudut pandang orang kedua
: pandangan penulis seolah-olah penulis sedang bercerita.
Ø Sudut pandang orang ketiga
: pandangan penulis seolah-olah penulis merasakan, mengetahui, mengalami apa
yang terjadi pada tokoh cerita tersebut.
Ø Pada cerpen Malini, sudut pandang yang digunakan ialah sudut
pandang orang ketiga. Cirinya ialah menggunakan kata ‘ia’ dalam cerita.
6. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan
oleh pengarang untuk para pembacanya melalui cerita yang ditulisnya. Pesan tersebut
dapat bersifat positif maupun negatif. Amanat dalam cerpen Malini ialah budi
pekerti merupakan hal yang utama melebihi kecantikan dan kekayaan.
B. Unsur
Ekstrinsik dalam Cerpen Malini
Unsur ekstrinsik cerpen ialah unsur di luar
struktur cerpen itu sendiri. Unsur ekstrinsik ini menjadi pelengkap cerpen
karena dapat memuat nilai-nilai yang terkandung dari cerpen tersebut. Berikut
ini ialah unsur ekstrinsik cerpen dalam cerpen Malini.
1. Nilai
Moral
Nilai moral adalah nilai yang
terkandung dalam moral yang berlaku dalam masyarakat. Pada cerpen Malini, terdapat nilai pesan moral yang mana
harus berbuat baik kepada sesama dan tetap menghormati orang yang lebih tua.
2. Nilai
Sosial
Nilai sosial adalah nilai yang
sesuai dengan kultur sosial masyarakat itu sendiri. Pada cerpen Malini, nilai sosial yang diangkat ialah
kehidupan Malini yang orang kaya tidak menyesuaikan dengan kehidupan dalam
bersosial. Misalnya, bagaimana berhubungan dengan sesama orang.
Refferensi: https://tambahpinter.com/unsur-intrinsik-ekstrinsik-cerpen/
No comments:
Post a Comment