Wednesday, November 11, 2020

Menyimpulkan Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Teks Cerpen

 

Contoh Menyimpulkan Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik Teks Cerpen

Seperti yang kita ketahui cerpen terbentuk dari unsur-unsur pembangun yang membuat cerpen itu sendiri menarik atau biasa disebut dengan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik cerpen.

Cerita pendek atau yang biasa disebut dengan cerpen adalah suatu karya sastra yang menggambarkan cerita atau hidup seseorang dengan singkat dan jelas. Cerpen juga termasuk ke dalam jenis karangan prosa atau fiksi. Isi cerpen cenderung lebih padat karena hanya berfokus pada satu konflik atau satu tema (topik) saja.

 

Contoh Cerpen:

‘MALINI’

Malini adalah gadis desa yang  cantik. Walaupun masih berada di bangku SD, tepatnya di kelas tiga, ia sudah digemari oleh teman-temannya. Sampai ia SMP dan SMA, ia selalu ditemani oleh semua orang. Ia selalu dilayani dan tidak pernah sama sekali merasa kesulitan. Karena, orang-orang selalu membantu dan melayaninya.

Orang tuanya yang kaya raya juga selalu memberikan apa yang ia mau. Hingga sampai ia dewasa, Malini tumbuh menjadi gadis yang arogan dan semena-mena. Kecantikannya berbanding terbalik dengan sikapnya.

“Aku gak mau makanan itu, teman-temanku banyak nih, buatkan lagi, Bi!” Perintahnya kepada Bi Sumi, pembantu di rumahnya. Malini membuang biskuit yang sudah Bi Sumi serahkan di meja. Malini dan teman-temannya yang baru pulang sekolah ingin memakan buah-buahan yang segar.

“Baik, Non”

Bi Sumi kembali ke dapur dengan pasrah, sementara Malini dan ke tiga temannya kembali berbincang. Namun, tiba-tiba seseorang dari temannya bernama Nia berbicara.

“Kok kamu gitu Malini.”

“Kenapa, Nia?” Tanya Malini masih belum sadar

“Ibuku juga seorang pembantu, aku melihat Bi Sumi seperti melihat Ibuku. Apakah seperti itu juga perlakuan majikan ke pembantunya?” tanya Nia dengan berkaca.

Ngapain kamu ngurusin Bi Sumi, sih?” Malini mengalihkan topik pembicaraan dan berusaha berbincang kembali dengan Hana dan Ria.

“Bukannya sok bijak, tapi sebagai teman, aku hanya mengingatkan, sebaiknya kamu minta maaf sama Bi Sumi, Mal. Perbaiki juga sikap kamu selama ini.” Nia berbicara berapi-api.

“Kok kamu ngatur-ngatur aku, Nia?” Malini tambah berapi-api.

“Teman-teman, tenang” ujar Hana berusaha melerai.

“Iya, guys” Ria menambahkan.

“Tidak semua selalu berpusat di kamu Malini. Jadi, yang harus kamu lakukan adalah menyesuaikan diri. Sikapmu yang arogan dan selalu merendahkan tidak berlaku di dunia ini, hati-hati.” Nia berusaha berbicara sebaik mungkin “Sebaiknya aku pulang dulu, makasih ya sudah mengundangku ke rumah mewah ini” Nia lalu berdiri dan meninggalkan rumah Malini. Lalu diikuti oleh Hana dan Ria.

Tersisalah Malini di sofa ruang tamu. Ia menyendiri mendengar kata-kata Nia. Ia seolah tertohok dengan pekataan Nia yang menyakitkan, namun benar adanya.

 

A.  Unsur Intrinsik Dalam Cerpen Malini

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang berasal dari dalam cerpen. Artinya, inti-inti yang membangun sebuah karya murni dari dalam. Unsur-unsur intrinsik meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang dan amanat. Untuk lebih jelasnya, yuk simak unsur instrinsik dalam cerpen Malini.

1.  Tema

Ide atau gagasan utama yang melatarbelakangi keseluruhan dalam sebuah cerpen. Tema juga dipakai untuk menentukan ke arah mana cerita pendek akan dibuat. Maka dari itu, tema pokok yang ada dalam cerpen Malini ialah tentang budi pekerti.

Cerpen tersebut mengisahkan tentang sosok Malini yang walaupun memiliki kecantikan dan kekayaan, tetapi ia tidak memiliki sikap dan budi pekerti yang baik.

2.  Tokoh

Pelaku cerita, orang – orang yang terlibat di dalam cerita yang dibuat. Terdiri dari tokoh utama dan sisanya adalah pemeran pembantu.

Tokoh utama dalam cerpen tersebut ialah Malini. Karena kemunculan Malini ada di sepanjang cerita dan ia menjadi sentral cerita. Sedangkan tokoh pembantunya ialah Nia, Hana, Ria, Bi Sumi, dan orang tua Malini.

3.  Alur (Plot)

Alur adalah jalan cerita dalam sebuah cerpen yang disusun secara kronologis yaitu tahap pengenalan, tahap kemunculan konflik, tahap puncak konflik (klimaks), tahap peleraian dan tahap penyelesaian. Ada 3 jenis alur yang digunakan untuk membuat cerpen yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran. Berdasarkan kronologis, cerpen Malini memiliki alur maju.

Pada cerpen Malini, tahap pengenalan ialah pada paragraf pertama, yaitu ketika menjelaskan latar belakang Malini yang dari SD sudah digemari oleh teman-temannya karena cantik. Tahap kemunculan konflik ialah pada paragraf kedua, yaitu ketika orang tuanya selalu memberikan apa yang ia mau dan ia tumbuh menjadi pribadi yang arogan.

Tahap konflik atau klimaks ialah ketika Malini dan Nia saling beradu mulut. Tahap peleraian ialah ketika teman-temannya berusaha melerai pertengkaran. Tahap terakhir ialah Nia meninggalkan Malini dan Malini tertegun sendirian di sofa.

4.  Latar (Setting)

Latar atau setting merupakan unsur yang berkaitan dengan tempat, waktu dan suasana yang ada di dalam cerpen. Ketiga unsur ini memiliki hubungan yang erat dalam menceritakan rangkaian kejadian cerita.

Latar tempat pada cerpen Malini ialah di ruang tamu rumah Malini. Latar suasananya ialah tegang. Sedangkan latar waktunya ialah sore hari ketika mereka selesai dari pulang sekolah.

5.  Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan kedudukan pengarang dalam membangun suatu cerita. Sudut pandang mampu menempatkan pengarang maupun pembaca untuk menjadi tokoh utama atau orang lain dalam cerita. terdapat sudut pandang orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga.

Ø  Sudut pandang orang pertama : pandangan penulis seolah-olah ia terjun langsung sebagai tokoh utama dalam ceritanya.

Ø  Sudut pandang orang kedua : pandangan penulis seolah-olah penulis sedang bercerita.

Ø  Sudut pandang orang ketiga : pandangan penulis seolah-olah penulis merasakan, mengetahui, mengalami apa yang terjadi pada tokoh cerita tersebut.

Ø  Pada cerpen Malini, sudut pandang yang digunakan ialah sudut pandang orang ketiga. Cirinya ialah menggunakan kata ‘ia’ dalam cerita.

6.  Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang untuk para pembacanya melalui cerita yang ditulisnya. Pesan tersebut dapat bersifat positif maupun negatif. Amanat dalam cerpen Malini ialah budi pekerti merupakan hal yang utama melebihi kecantikan dan kekayaan.

 

B.  Unsur Ekstrinsik dalam Cerpen Malini

Unsur ekstrinsik cerpen ialah unsur di luar struktur cerpen itu sendiri. Unsur ekstrinsik ini menjadi pelengkap cerpen karena dapat memuat nilai-nilai yang terkandung dari cerpen tersebut. Berikut ini ialah unsur ekstrinsik cerpen dalam cerpen Malini.

1.  Nilai Moral

Nilai moral adalah nilai yang terkandung dalam moral yang berlaku dalam masyarakat. Pada cerpen Malini, terdapat nilai pesan moral yang mana harus berbuat baik kepada sesama dan tetap menghormati orang yang lebih tua.

2.  Nilai Sosial

Nilai sosial adalah nilai yang sesuai dengan kultur sosial masyarakat itu sendiri. Pada cerpen Malini, nilai sosial yang diangkat ialah kehidupan Malini yang orang kaya tidak menyesuaikan dengan kehidupan dalam bersosial. Misalnya, bagaimana berhubungan dengan sesama orang.

 

Refferensi: https://tambahpinter.com/unsur-intrinsik-ekstrinsik-cerpen/

Wednesday, September 23, 2020

 

CONTOH KERANGKA PIDATO PERSUASIF TENTANG NARKOBA

Pembukaan

Narkoba merupakan permasalahan pelik di Indonesia bahkan dunia. Keberadaannya mengkhawatirkan banyak pihak. Kondisi para korban yang sudah terlanjur terperosok ke jurang hitamnya pun sangat memprihatinkan. Narkoba telah merusak banyak jiwa muda yang sebetulnya perjalanannya masih panjang.

Isi

Pernyataan Posisi

Tindakan tegas untuk tidak menggubrisnya sama sekali adalah satu-satunya jalan untuk menghindarinya. Karena sedikit saja berdekatan dengan benda ini, maka kita akan terperosok ke dalam lubang hitam yang akan menyiksa kita secara fisik maupun psikis.

Tahap Argumen

Bagaimana tidak, sekali mencoba narkoba maka barang ini akan terus-menerus menghantui kita setiap hari, setiap jam, bahkan setiap detik! Narkoba adalah zat adiktif yang artinya tubuh kita akan terus memintanya saat telah mencicipinya.

Bukan berarti tubuh kita benar-benar menginginkannya, tetapi narkobalah yang memanipulasi tubuh kita untuk memintanya. Tubuh kita akan dibodohi untuk terus memasukan obat berbahaya ini meskipun zat-zat yang terkandung di dalamnya justru menghancurkan tubuh kita.

Tak berhenti di situ saja, narkoba juga akan menyerang kita secara psikis. Artinya, hati kita akan terus dibuat gelisah jika belum mencicipinya. Kepala kita akan ditutupi oleh kegelapan yang ditimbulkannya. Hingga kita bahkan mampu untuk membentak bahkan menyakiti orang yang kita kasihi.

Berbicara perihal orang yang kita kasihi, maka yang menjadi korban bukan hanya kita sendiri. Melainkan orang-orang terdekat kita yang peduli terhadap kehidupan kita. Bayangkan perasaan orangtua Anda melihat Anda menderita karena terjebak oleh bahan berbahaya ini. Mereka tidak akan sanggup melihat kita menderita. Mereka juga akan mendapatkan banyak stigma masyarakat untuk seumur hidup!

Penguatan Pernyataan Posisi

Sudah cukup rasanya 3.000.000 orang di Indonesia yang telah terjebak dalam kenikmatan fananya. Ya, Anda tidak salah mendengarnya 3.000.000 orang dan masih terus bertambah telah terjerumus ke lubang hitam benda haram ini berdasarkan data yang dihimpun oleh BNN atau Badan Narkotika Nasional pada tahun 2019.

Penutup

Oleh karena itu saya nyatakan dengan tegas, tolong jangan dekati benda haram ini! Bukan hanya masalah hukum dan bahkan hukum hanya perantara saja. Narkoba harus dijauhi karena benda ini benar-benar destruktif, dan akan menghancurkan kehidupan Anda! Terima kasih.

 

CONTOH PEMETAAN STRUKTUR TEKS FANTASI


Belajar dengan Gajah Mada

Struktur

Kalimat

Orientasi

Minggu pagi yang cerah Ardi, Handi, dan Dani berada di Candi Trowulan. Mereka merupakan siswa pilihan dari sebuah SMP yang sedang melakukan tugas pengamatan untuk karya ilmiah remaja. Di tengah keramaian orang yang sedang berwisata, mereka sibuk menyelesaikan laporannya.

Komplikas

“Tolooong,“ tiba-tiba terdengar suara Handi berteriak minta tolong. Dani dan Ardi yang berada tidak jauh dari tempat itu segera berlari menghampiri. Betapa kagetnya mereka berdua melihat Handi berada di sebuah lubang dan hanya kelihatan tangannya. Dengan reflek Ardi dan Dani menarik berusaha menolong Handi. Tapi “Aaahh...! terdengar teriakan keras dan mereka bertiga terseret masuk ke lubang itu.

“Dimana kita??” Ardi bertanya sambil menatap tembok sekelilingnya yang memancarkan kemilau keemasan.

“Tempat apa ini?” Handi dan Dani bertanya hampir bersamaan.

Tiba-tiba, di hadapan mereka, muncul laki-laki bertubuh kekar.

“Kalian bertiga saya panggil untuk menemui leluhurmu!” laki-laki tegap itu berujar dengan penuh wibawa. Ketiga anak itu terbelalak.

“Sii aa .. pa Bapak?” sambil gemetar Handi memberanikan diri untuk bertanya.
“Aku yang berjanji tak akan makan buah palapa sebelum Nusantara bersatu,” jawab laki-laki itu dengan mata tajam menatap ke arah tiga anak yang masih ketakutan itu.

“Gaajah Maada ...!” suara ketiganya seperti tercekat.

“Ya benar akulah Gajah Mada yang sejak muda berusaha keras berlatih untuk menjadi orang berguna,” suara laki-laki itu dengan sangat berwibawa.

“Apa yang sudah kamu lakukan untuk menyiapkan dirimu agar menjadi orang berguna,” mata laki-laki itu lekat menatap Handi. Kemudian dia beralih memegang bahu Ardi dan Dani.

“Saya berusaha menjadi juara kelas dengan belajar tiap hari,” Ardi menjawab agak terbata-bata.

“Saya belajar tiap malam sehingga saya selalu rangking satu di sekolah,” Handi menyahut.

“Saya les semua mata pelajaran sehingga selalu mendapat prestasi Matematika tertinggi di kelasku,” Dani menimpali jawaban teman-temannya.

“Belum cukup, kalian semua harus menambahkan jawaban lagi dengan benar untuk dapat dikembalikan ke tempat semula,” laki-laki itu semakin mendekat. Ketiga anak itu berpikir keras untuk mengungkapkan hal terbaik apa yang telah diperbuat selama ini. Setelah satu jam berpikir keras Handi membuka pembicaraan.

“Saya selalu berusaha untuk tidak terlambat datang ke sekolah dan menyelesaikan tugas tepat waktu,” Handi memulai mengajukan ide.

“Saya berusaha bekerja keras dan tidak mencontek waktu ujian,” kata-kata Ardi meluncur deras.

“Saya mendengarkan teman yang berbeda pendapat dan meresponnya dengan santun,” Dani bertutur dengan lancar.

Resolusi

Selesai Dani menyelesaikan kalimatnya, terdengar dentuman keras. Buuuum...! Seakan ada yang mengangkat mereka bertiga tiba-tiba sudah kembali berada di area Candi Trowulan tempat mereka melakukan pengamatan. Ketiganya mengusap mata. Seakan tidak percaya mereka saling berangkulan.

“Benar kata Gajah Mada tadi...” Handi berucap lirih.

“Iya kita tidak cukup hanya hanya dengan pintar” Ardi berkata hampir tak terdengar.

“Ya kita harus memiliki perilaku yang baik...” Dani berteriak lantang sambil menyeret kedua temannya menuju area candi yang harus diamati. Mereka bertiga bertekad menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Seperti biasanya mereka bekerja keras untuk menghasilkan sebuah karya.

 

A.    Menguraikan Ciri Bagian-bagian Struktur Cerita

Bagian

Isi

orientasi

Pengenalan tokoh, latar cerita

komplikasi

Timbul masalah hingga masalah memuncak

resolusi

Penyelesaian masalah


Ciri tiap bagian struktur cerita dari segi isi

Bagian

Ciri Isi

Orientasi

Pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik

Komplikasi

Berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.

Resolusi

Berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi

 

B.    Menelaah Variasi Pengungkapan Struktur Cerita

1.      Orientasi

Pada bagian orientasi dapat dikembangkan dengan menggunakan deskripsi latar, pengenalan tokoh, dan pengenalan konflik. Berikut ini masing-masing contoh dalam pengembangan bagian orientasi.

a)      Dikembangkan dari deskripsi latar. Tiga rumah bergaya kerucut menyambut mataku. Ketika aku memandanginya satu persatu, ternyata rumah itu memiliki model yang sama. Hanya satu hal yang membedakan ketiga rumah itu. Warna pintunya. Setiap pintu mengikuti gradasi warna seperti yang kulihat di cuctom calor laptopku.

b)      Dikembangkan dari pengenalan tokoh. Alien itu berhidung mancung. Dengan hidungnya yang menjulang, ia mengendus sekeliling. Sepertinya ia bingung dan mencoba mengenali tempatnya tempat baru. Matanya yang sebesar biji kemiri berkedip-kedip memamerkan matanya yang kehijauan. Aku tahu dia bukan manusia sepertiku. Tapi ia datang bukan untuk mengganggu.

c)       Dikembangkan dari pengenalan konflik “Kau harus membawanya kembali!” Erza berteriak kalang kabut. Aku gugup. Bingung. Tak tau apa yang harus kuperbuat, sedangkan manusia dengan wajah setengah keraitu memandang sekeliling. Manusia purba itu menemukanku ketika aku menelitinya dan tanpa kusadari ia mengikutiku. Manusia purba itu akan mati jika tidak kembali dalam waktu 12 jam.

2.      Komplikasi
Pada bagian komplikasi dapat dikembangkan dengan menghadirkan tokoh lain, dengan mengubah latar, serta dengan cara melompat pada  zaman yang berbeda. Berikut ini penjelasan dan contoh pengembangan bagian komplikasi .

a)      Dikembangkan dengan menghadirkan tokoh lain. Tiba-tiba seorang alien yang berukuran lebih besar datang. Perutnya buncit dan bibirnya berwarna merah. Matanya merah. Alien berhidung besar itu tiba-tiba mengeluarkan cahaya merah dari tangannya yang membuat alien kecil kepanasan.

b)      Dikembangkan dengan mengubah latar. Laut yang tadinya tenang dan berwarna biru muda kehijauan bergelombang berbuih. Gerakan air itu menandakan sedang ada yang terjadi di dunia samudera. Aku harus memeriksa apa yang terjadi. Aku tak ingin melihat warga bumi terluka karena pertempuran samudera.

c)       Dikembangkan dengan melompat pada zaman yang berbeda (masa lampau atau masa depan). Di tengah saya asyik mengamati candi, tiba-tiba bumi bergoncang dan bluuum! Saya terdorong ke sebuah tempat kemilau yang serba keemasan. Baunya harum dan indah. Sebuah kerajaan megah ada di hadapanku.

3.     Resolusi

Pada bagian resolusi dapat dikembangkan dengan lompatan waktu, surprise (kejutan), sebab akibat yang unik. Berikut ini contoh pengembangan bagia resolusi.

a)      Dikembangkan dengan lompatan waktu. Dua tahun kemudian, Farta telah sampai di galaksi Andromeda dan bertemu dengan Ozi. Ia akhirnya menemukan saudaranya di planet yang berbeda. Perjalannya tak sia-sia.

b)      Dikembangkan sebab- akibat yang unik. Setelah saya menyebutkan semua perilaku baik yang pernah saya lakukan, pintu terbuka. Dan tanpa kuduga saya sudah berada di depan meja belajarku. Akhirnya, Doni bisa kembali ke dunia asalnya.

c)       Dikembangkan dengan surprise (kejutan). “Hoooaaii….” Putri Candy menguap. Puteri terbangun dari tiga tahun tidur panjangnya.

C.    Menguraikan Ragam alur Cerita

Garis besar rangkaian peristiwa merupakan sebuah cerita atau rangkaian jalinan (alur/plot) cerita secara garis besar urutan cerita digambarkan berikut.

1)      Contoh 1 Alur lengkap (dimulai dari orientasi yaitu pengenalan latar terjadinya, siapa yang mengalami), muncul masalah, masalah memuncak, pemecahan masalah.

2)     Contoh 2 dimulai dari munculnya masalah, masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah.

3)     Contoh alur 3 dimulai dengan pengenalan, rangkaian peristiwa, dan diakhiri dengan kli-mak.



D. Membuat Telaah Teks Cerita dari Segi Strukturnya
1. Cerita Belajar dari Gajahmada

Bagian orientasi adalah pengenalan peristiwa, yaitu ketiga tiga sekawan Ardi, Handi, dan Dani sedang melakukan tugas pengamatan untuk karya ilmiah remaja di Candi Trowulan.

Bagian Komplikasi ialah ketika cerita mulai meningkat keteganngannya, yaitu ketiga tiga sekawan tersebut jatuh di sebuah lubang dan tiba-tiba bertemu dengan Gadjah Mada.

Bagian Resolusi ialah bagian akhir penyelesaian cerita, yaitu ketika tiga sekawan mendapatkan petuah dari Gadjah Mada untuk giat belajar dan mereka berjanji akan memenuhi petuah tersebut.


2. Berlian Tiga Warna

Bagian orientasi adalah pengenalan peristiwa, yaitu ketika Anika menemukan tiga kotak berwarna ungu, biru, dan kuning di kamar ibunya. Ia mengajak 2 orang temannya karena menurut ibunya, jika ada tiga orang sahabat menyukai warna itu, mereka akan mendapat petualangan indah.

Bagian komplikasi adalah ketika cerita mulai meningkat ketegangannya yaitu ketiga tiga sahabat tersebut berpetualang ke negeri khayalan dan bertemu Putri Cindy.

Bagian resolusi adalah akhir cerita, yaitu ketika mereka kembali ke dunia nyata dan menyadari bahwa yang lebih penting dari berlian ialah persahabatan mereka.

 

MATERI PEMBELAJARAN KELAS 9 BAB 1: MELAPORKAN HASIL PERCOBAAN

  MATERI PERTEMUAN KE 1 & 2 E-LEARNING KELAS IX MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Oleh: Adis Rahmat S., M.Pd.     bab 1  melap...