Rsensi Buku Sosiologi Pendidikan Karya Prof. DR. S.
Nasution, MA.
oleh
Adis Rahmat Sukadis
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
PROGRAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013
A.
Pendahuluan
Identitas buku :
Judul buku : Sosiologi Pendidikan
Penulis : Prof. DR. S. Nasution, MA.
Penerbit : Bumi Aksara
Tebal Buku : 160 hlm
Cetakan : Keenam Oktober 2011
ISBN : 979-526-200-9
Salaha satu buku yang
membahas tentang interaksi peserta didik dan lingkunganya adalah buku karangan
Prof Dr. Nasution, Ma. Yang berjudul Sosiologi Pendidikan. Dalam
buku tersebut Prof Dr. Nasution, Ma. Memulainya dengan memberikan alur pemikiran
bahwa para ahli pendidikan dan ahli sosiologi kesukaran dalam memperoleh
defenisi yang matang mengenai sosiologi pendidikan. hal ini dikarenakan oleh
beberapa faktor, antara lain:
a) Sukarnya membatasi
bidang studi di antara bidang pendidikan dan bidang sosiologi.
b) Kurangnya penilitian
dalam bidang ini.
c) Belum terdapat sumbangan
yang optimal dalam dunia pendidikan pada umumnya dan pendidikan guru pada
khusunya.
Ada bebrapa konsep
tentang tujuan sosiologi pendidikan antara lain:
a) Sosiologi pendidikan
sebagai analisis proses sosiolisasi
b) Sosiologi pendidikan
sebagai analisis kedudukan pendidikan dalam masyarakat.
c) Sosiologi pendidikan
sebagai analisis interaksi di sekolah dan antara sekolah dengan masyarakat.
d) Sosiologi pendidikan
sebagai alat kemajuan dan perkembangan sosial.
e) Sosiologi pendidikan
sebagai dasar untuk menentukan tujuan pendidikan.
f) Sosiologi pendidikan
sebagai sosiologi terapan.
g) Sosiologi pendidikan
sebagai latihan bagi petugas pendidikan.
Sosiologi pendidikan
mempunyai manfaat yang besar untuk para pendidik. Sosiologi dapat memberikan
sumbangan yang berharga untuk menganalisis pendidikan, untuk memahami hubungan
antar manusia yang ada di dalam sekolah dan struktur masyarakat tempat sekolah
tersebut beroperasi. Seperti ahli sosiologi mempelajari dan menganalisis
hubungan manusia dalam keluarga, perusahaan, agama, politik, masyarakat dan
sistem hubungan sosial lainnya, mereka dapat mencari dan meneliti pola-pola
interaksi dalam sistem pendidikan dan lapangan studi ini. Oleh karenanya bidang
studi ini disebut sosiologi pendidikan. Jadi ahli sosiologi
pendidikan adalah seorang ahli sosiologi yang menghususkan diri untuk meneliti
proses pendidikan.
Lebih jauh dikatakan
bahwa sosiologi pendidikan tidak hanya sosiologi yang mengambil pendidikan
sebagai obyek. Sosiologi pendidikan tidak hanya mempelajari masalah-masalah
sosial dalam pendidikan melainkan juga mempelajari permasalahan pokok seperti
tujuan pendidikan, bahan kurikulum, pokok-pokok praktis, etis, dan sebagainya.
Pendidikan di sekolah
bukan hanya ditentukan oleh usaha murid secara individual atau interaksi murid
dan guru dalam proses belajar mengajar, melainkan ditentukan oleh interaksi
murid dengan lingkungan sosialnya dalam berbagai situasi sosial yang
dihadapinya di dalam maupun di luar sekolah. Peserta didik memiliki kepribadian
berbeda bukan hanya terleatak pada bakat dan pembawaanya akan tetapi
dipengaruhi oleh lingkungan sosial yang beranekaragam. Terkadang peserta didik
datang ke sekolah dengan membawa kebiasaan rumah tangganya yang mempunyai corak
tertentu, tergantung golongan dan status sosial, kesukuan, agama, nilai-nilai
dan aspirasi orang tuanya. Di sekolalah ia akan memilih teman atau kelompok
yang suatu saat akan sangat mempengaruhi tingkah lakunya.
B.
Isi dari Buku Sosiologi
Pendidikan
Secara umum buku Sosiologi
Pendidikan ini membahas masalah-masalah berikut
1.
Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain yang terjadi di
dalam masyarakat.
Dalam bahasan ini
beberapa permasalahan yang dibahas sebagai berikut:
a) Fungsi pendidikan dalam kebudayaan.
Fungsi sekolah yang
utama ialah pendidikan itelektual, yakni “mengisi otak” anak dengan berbagai
macam pengetahuan. Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan
kelakukan peserta didik. Pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahuan,
sikap, kepercayaan, keterampilan dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada
generasi muda. Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola-pola kelakuan
manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat. Kelakukan manusia pada
hakikatnya hampir seluruhnya bersifat sosial, yakni dipelajari dalam interaksi
dengan manusia lainnya. Hampir segala sesuatu yang kita pelajari merupakan
hasil hubungan kita dengan orang lain di rumah, sekolah, tempat permainan,
pekerjaan dan sebagainya. Bahan pemelajaran atau isi pendidikan ditentukan oleh
kelompok atau masyarakat seseorang.
Melalui pendidikan
terbetuklah kepribadian seseorang. Boleh dikatakan hampir seluruh kelakuan
individu bertalian dengan atau dipengaruhi oleh orang lain. Oleh karena itu,
kepribadian pada hakikatnya gejala sosial. Aspek-aspek yang sama yang terdapat
dalam kelakukan semua orang dalam masyarakat dapat disebut kebudayaan
masyarakat itu. Kepribadian individu selalu bertalian erat dengan kebudayaan
lingkungan tempat ia hidup. Oleh karena itu sekolah mempunyai fungsi antara
lain: (i) sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan; (ii) sekolah memberikan
keterampilan dasar; (iii) sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib; (iv) sekolah
menyediakan tenaga pembangunan; (v) sekolah membantu memecahkan masalah-masalah
sosial; (vi) sekolah mentransmisi kebudayaan; (vii) sekolah membentuk manusia
yang sosial; dan (viii) Sekolah merupakan alat untuk mentransformasikan
kebudayaan.
b) Hubungan antara sisitem
pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan.
Kontrol sosial dalam
arti yang luas dimaksud setiap usaha atau tindakan dari seorang atau suatu
pihak untuk mengatur kelakuan orang lain. Oleh sebab kelakuan manusia
senantiasa berlangsung dalam interaksi dengan orang lain maka sebenarnya semua
kelakuan dipengaruhi atau dikontrol oleh interaksi itu. Jika pengaruh-pengaruh
itu dinternalisasikan artinya diterima atau diresapkan maka akan menjadi norma
atau pegangan bagi kelakukan individu dan dengan demikian merupakan daya
pengontrol.
Dalam arti yang sempit
kontrol sosial dimaksud pengendalian eksternal atas kelakuan individu oleh
orang lain yang memegang otoritas atau kekuasaan. Dengan ancaman atau
mengantisipasikan hukuman guru atau kepala sekolah dapat mengontrol kelakuan
murid-murid.
Tak ada lembaga
pendidikan yang bebas dari kontrol eksternal, baik sekolah yang didirikan oleh
pemerintah maupun suasta. Sumber kontrol bersumber pada kepala
sekolah dan guru. Merekalah yang menentukan kelakuan yang bagaimana yang
diharapkan dari murid-murid. Bila anak-anak melanggar peraturan, guru-guru
dapat menggunakan otoritas untuk menindak murid itu. Tujuan kontrol
diantaranya perubahan perilaku peserta didik, pembangunan perluasan mobilitas
sosial. Alat kontrol yang digunakan antara lain berupa syarat pemilihan
dan pengangkatan guru, serta peraturan-peraturan kepegawaian. Alat-alat lain
yang sangat ampuh adalah kurikulum sekolah sebagai usaha untuk membentuk
manusia sesuai dengan filsafat serta cita-cita bangsa dan negara. Dalam kurikulum
ditentukan apa yang diajarkan, mata pelajaran/bidang studi yang boleh
digunakan, di samping itu ditentukan pula buku pelajaran yang boleh digunakan.
Mengontrol kurikulum dan buku pelajaran merupakan alat yang ampuh untuk
mengontrol pendidikan.
c) Fungsi sistem pendidikan
dalam proses perubahan sosial dan kultural atau usaha mempertahankanstatus
quo.
Pendidikan berfungsi
untuk menyampaikan, meneruskan atau mentransmisi
kebudayaan, diantaranya nilai-nilai nenek moyang, kepada generasi muda.
Dalam fungsi ini sekolah itu konservatif dan berusaha mempertahankan satus quo demi kestabilan politik,
kesatuan dan persatuan bangsa. Disamping itu sekolah juga turut mendidik
generasi muda agar hidup dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
cepat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini sekolah
merupakan “agent of change” lembaga
pengubah. Sekolah mempunyai fungsi transformatif. Setidak-tidaknya sekolah
harus dapat mengikuti laju perkembangan agar bangsa jangan ketinggalan dalam
kemampuan dan pengetahuan dibanding dengan bangsa-bangsa lain untuk itu
kurikulum harus senantiasa mengalami perubahan dan pembaharuan.
Dalam kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan sekolah memegang peran penting sebagai “agent of change” untuk membawa
perubahan-perubahan sosial. Akan tetapi dalam norma-norma sosial seperti
struktur keluarga, agama, filsafat bangsa, sekolah cenderung untuk
mempertahankan yang lama dan dengan demikian mencegah terjadinya perubahan yang
dapat mengancam keutuhan bangsa.
d) Hubungan pendidikan
dengan sistem tingkat atau status sosial.
Pendidikan
bertujuan untuk membekali setiap anak agar masing-masing dapat maju dalam
hidupnya mencapai tingkat yang setinggi-tingginya. Dalam tiap masyarakat orang
menggolongkan masing-masing dalam beberapa kategori, dari lapisan yang paling
atas sampai lapisan yang paling bawah. Dengan demikian terjadilah stratifikasi
sosial. Keanggotaan seseorang dalam suatu kategori merupakan faktor utama yang
menentukan tinggi pendidikan yang dapat ditempuhnya, jabatan yang dapat
didudukinya dan sebagainya.
Cara
menentukan stratifikasi sosial dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu: (i) metode obyektif: stratifikasi ditentukan
berdasarkan kriteria obyek antara lain jumlah pendapatan, lama atau tinggi
pemdidikan, jenis pekerjaan. (ii) metode
subyektif: golongan sosial dirumuskan menurut pandangan anggota masyarakat
menilai dirinya dalam hierarki kedudukan dalam masyarakat itu. (iii) metode reputasi: golongan sosial
dirumuskan menurut bagaimana anggota masyarakat menempatkan masing-masing dalam
stratifikasi masyarakat itu.
Pada
umumnya orang tua mengirim anaknya ke sekolah agar menjadi “pandai” artinya menguasai
apa yang diajarkan di sekolah, juga mempunyai harapan agar anaknya mematuhi
perintah gurunya serta berkelakuan baik. Harapan atau aspirasi orang tua
tentang anaknya juga bergantung pada tingkat sosial orang tua. Ada juga tipe
orang tua yang hanya mengutamakan prestasi akademis dan perkembangan
intelektual dan tidak terlampau mementingkan perkembangan pribadi dan
sosialisasi anak.
Pendidikan
dipandang sebagai jalan untuk mencapai kedudukan yang lebih baik di dalam
masyarakat. Makin tinggi pendidikan yang diperoleh makin besar harapan untuk
mencapai tujuan itu. Dengan demikian terbuka kesempatan untuk meningkat ke
golongan sosial yang lebih tinggi. Pendidikan dilihat sebagi kesempatan untuk
beralih dari golongan yang satu ke golongan yang lebih tinggi. Dengan demikian
pendidikan merupakan jalan bagi mobilitas sosial.
2. Pengaruh sekolah
terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah.
Dalam bidang ini hal
yang paling diutamakan adalah aspek proses pendidikan itu sendiri. Di sini akan
dianalisis kepribadian dan kelakuan guru, murid dan yang lainya berdasarkan
partisipasi dalam keseluruhan sistem pendidikan. Para ahli psikologi dan
sosiologi telah banyak mengadakan penelitian serta mencetuskan teori-teori
tentang masalah pengaruh sekolah atas murid. Mereka juga menyelidiki peranan
murid terhadap guru dan terhadap murid-murid lainya di sekolah. Selain
perkembangan pribadi peserta didik, juga kepribadian guru merupakan pokok
penelitian.
Beberapa persoalan yang
dibahas pada sub bahasan ini adalah:
a) Peranan sosial guru-guru
Guru hendaknya mengenal
masyarakat agar dapat berusaha menyesuaikan pelajaran dengan keadaan masyarakat
sehingga relevan, Guru juga diharapkan bisa memberikan sumbangsinya kepada
masyarakat sebagai bukti pengabdiannya kepada pembangunan bangsa,
meskipun sebenarnya para siswa tidak begitu menghiraukan ada tidaknya partipasi
guru dalam berbagai kegiatan masyarakat. Guru yang baik mereka menilai
berdasarkan kemampuannya mengajar dan sikapnya terhadap murid tanpa tidak
dikaitkan dengan banyaknya kesibukan guru dalam masyarakat.
b) Hakikat kepribadian
guru.
Respon anak terhadap
setiap guru berbeda-beda kerena bergantung pada berbagai faktor, antara lain
pribadi guru itu sendiri, tanggapannya terhadap peranannya, pribadi anak dengan
latar belakang pendidikannya dalam keluarga, usia anak, masyarakat dengan konsep
serta penghargaan mereka atas pendidikan dan peranan guru, adat istiadat,
suasana sekolah dan kelas, struktur, golongan sosial murid, dan lain
sebagainya.
c) Pengaruh kepribadian
guru terhadap kelakuan peserta didik
Tiap guru mempunyai
tipe, ada yang otoriter dan ada juga yang demokratis. Namun yang betul-betul
murni sepenuhnya otoriter atau sepenuhnya demokratis tentu tidak ada. Tiap guru
akan mempunyai kedua sifat itu dalam taraf tertentu. Ada pula yang
mengklasifikasi tentang peranan guru yang membedakan tipe guru yang dominatif
dan yang integratif. Reaksi murid terhadap peranan guru dapat diketahui dari
ucapan murid tentang guru itu. Pada umumnya guru yang paling disenangi ialah
guru yang demokratis karena bisa dimintai nasihatnya, mau diajak bercakap-cakap,
tidak menunjukkan superioritasnya, dan ramah terhadap murid.
d) Fungsi sekolah dalam
sosialisasi murid
Sekolah memegang peranan
penting dalam proses sosialisasi anak, walaupun sekolah hanya salah satu
lembaga yang bertanggung jawab atas pendidikan anak. Anak mengalami perubahan
dalam kelakuan sosial setelah dia masuk sekolah. Untuk mengetahui sampai mana
pendidikan sosial di sekolah dilakukan, kita perlu mempelajari hal-hal
berikut.:
Ø Nilai-nilai yang dianut
di sekolah
Ø Corak kepemimpinan,
apakah otokratis atau demokratis.
Ø Hubungan antar murid.
Pendidikan sendiri dapat
dipandang sebagai sosialisasi, yang terjadi dalam interaksi sosial. karena itu
sudah sewajarnya seorang pendidik berusaha menganalisis lapangan pendidikan
dari segi sosiologi, mengenai hubungan antar manusia dan keluarga, di sekolah,
di luar sekolah, di dalam masyarakat dan sistem-sistem sosialnya. Selain
memandang peserta didik sebagai individu, guru harus pula mempelajarinya
sebagai makhluk sosial, sebagai anggota dari berbagai macam lingkungan sosial.
3.
Sekolah dalam masyarakat
a) Pengaruh masyarakat terhadap
sekolah
Pada dasarnya setiap
sekolah mendidik anak agar menjadi anggota masyarakat yang berguna, namun
pendidikan di sekolah sering kurang relevan dengan kehidupan masyarakat.
Kurikulum kebanyakan berpusat pada mata pelajaran yang tersusun secara logis
dan sistematis yang tidak begitu nyata hubungannya dengan kehidupan
sehari-hari.
Sekolah yang
berorientasi penuh pada kehidupan masyarakat disebut community school atau sekolah masyarakat. Sekolah ini berorientasi
pada masalah-masalah kehidupan dalam masyarakat seperti masalah usha manusia
melestarikan alam, memanfaatkan sumber-sumber alam dan manusia,
kewarganegaraan, penggunaan waktu senggang, komunikasi, transport dan
sebagainya. Dalam kurikulum ini anak dididik agar turut serta dalam kegiatan
masyarakat. Dalam melaksanakan program sekolah, masyarakat diturut sertakan.
Tokoh-tokoh dari setiap aspek kehidupan masyarakat seperti dari dunia
perusahaan, pemerintahan, agama, politik dan sebagainya diminta bekerja sama
dengan sekolah dalam proyek perbaikan masyarakat. Sekolah dan masyarakat dalam
hal ini bekerja sama dalam suatu aksi sosial.
b) Hubungan antara sekolah
dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan.
Hubungan antara sekolah
kita dan masyarakat masih sangat minim, karena pendidikan sekolah dipandang
terutama sebagai persiapan untuk kelanjutan pelajaran. Kurikulum sekolah kita
bersifat akademis dan dapat dijalankan berdasarkan buku pelajaran tanpa menggunakan
sumber-sumber masyarakat . itu sebabnya timbul usaha untuk menyesuaikan
kurikulum dengan kehidupan dalam masyarakat. Anak-anak perlu dipersiapkan agar
hidup efektif dalam masyarakat. Salah satu usaha ialah diciptakannya apa yang
disebut community school.
c)
Lingkungan dan pendidikan anak.
Lingkungan
sekitar tempat tinggal anak sangat memengaruhi perkembangan pribadi anak.
Disitulah anak itu memeroleh pengalaman bergaul dengan teman-teman di luar
rumah dan sekolah. Kelakuan anak harus disesuaikan dengan norma-norma yang
berlaku dalam lingkungan itu. Lingkungan sekitar rumah memberikan pengaruh
sosial pertama kepada anak di luar keluarga. Dalam lingkungan itu ia dapat
memelajari hal-hal yang baik. Akan tetapi ia juga akan memelajari kelakuan yang
buruk, bergantung pada sifat kelompoknya.
Kami S128Cash selaku Bandar Betting Online Terbesar dan Terpercaya ingin mengajak Anda bergabung bersama kami.
ReplyDeleteHanya disini yang menggunakan sistem Terbaru untuk kenyamanan dan kemudahan bettor dalam melakukan Betting.
Semua permaina Populer tersedia disini, seperti :
- Sportsbook
- Live Casino
- IDN Poker
- Sabung Ayam Online
- Slot Games Online
- Tembak Ikan Online
- Klik4D
PROMO BONUS S128Cash :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Tunggu apalagi? Segera daftarkan diri Anda !!
Informasi lebih lanjut bisa hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Situs Judi Bola Resmi dan Terpercaya