Wednesday, September 2, 2020

MATERI PEMBELAJARAN MENGIDENTIFIKASI INFORMASI PIDATO PERSUASIF

 

Materi Pembelajaran Daring Bahasa Indonesia

Kelas IX Semester 1

SMPN 9 Kota Serang

Pertemuan Ke 5

Oleh: Adis Rahmat S., M.Pd.

 

 

BAB 2

MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF

 

SUB BAB PEMBAHASAN KE SATU

MENGIDENTIFIKASI INFORMASI TENTANG PIDATO PERSUASIF

 

A.  Pengertian Pidato Persuasif

Pidato adalah kegiatan berbicara di depan banyak orang. Seseorang berpidato untuk menyampaikan gagasan, ide, ataupun pendapatnya di depan orang lain secara lisan. Pidato persuasif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk menarik perhatian para pendengar, memengaruhi, serta bersifat mengajak atau membujuk para pendengar agar mereka menjadi yakin dan mau mengambil tindakan bahkan melakukan sesuai dengan tujuan pidato tersebut. Isi pidato persuasif harus berlandaskan pada argumentasi yang nalar, logis, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pidato persuasif bersifat mengajak dan menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Pidato persuasif merupakan salah satu cara efektif guna menggerakan masyarakat untuk berbuat yang lebih baik dan lebih kreatif. Seringkali pada event-event tertentu kita banyak menemui pidato persuasif yang di lakukan kepada khalayak.

Biasanya orang yang berpidato menyelipkan lelucon atau kata-kata lucu kepada audiens agar tidak merasa bosan mendengarnya. Dengan begitu informasi menjadi cair dan dapat mudah diterima oleh audiens.

 

B.  Jenis-Jenis Pidato

Berbagai bentuk pidato berdasarkan pada maksud dan tujuan penyampaian pidato. Ada sejumlah bentuk pidato. Bentuk-bentuk pidato adalah sebagai berikut.

1)  Sambutan

Sambutan merupakan jenis pidato yang dapat disampaikan secara tertulis atau lisan. Sambutan biasa disampaikan oleh orang-orang terttntu karena jabatan atau kedudukannya. Hal-hal yang biasa dikemukakan dalam sambutan adalah sebagai berikut.

a.    Pembukaan (sapaan, salam, ucapan syukur, dsb.)

b.    Ungkapan perasaan (Rasa senang, rasa hormat, ucapan, dukungan moral, dsb)

c.    Penutup (permohonan maaf, ucapan terima kasih, dan salam penutup)

2)  Pidato Pemerintahan

Pidato pemerintahan adalah pidato yang berasal dari pemerintah untuk rakyat.pidato ini berisi informasi resmi menyangkut kebijakan pemerintah. Bentuknya berupa pengumuman, penjelasan, imbauan, dan pesan pemerintah.

Pidato ini harus jelas, tepat, dan pasti. Pidato pemerintahan harus demikian karena kesalahan dalam penjelasan akan berakibat fatal. Contoh: pidato kenegaraan dan pidato ibauan pemerintah.

3)  Pidato Instansi

Pidato instansi bersifat memberi penerangan, penjelasan, dan Pendidikan. Pidato ini disampaikan melalui berbagai media massa. Isi pidato harus jelas, tepat, dan pasti. Contoh dari pidato instansi adalah pidato instansi kesehatan yang memberikan penjelasan tentang penanggulangan masalah demam berdarah.

4)  Ceramah

Ceramah merupakan jenis pidato untuk menjelaskan sesuatu di hadapan pendengar. Ada juga ceramah yang diselingi sesi tanya jawab antara pendengar dengan penceramah. Masalah yang disampaikan dalam ceramah bersifat umum. Contoh ceramah antara lain ceramah keagamaan, ceramah kesehatan, dan ceramah politik.

 

C.  Metode Pidato

Berdasarkan metodeya, pidato dapat dibagi menjadi empat macam. Metode dalam berpidato adalah sebagai berikut!

1)    Pidato Memoriter

Seseorang yang berpidato dengan cara menghafal menuliskan pidatonya terlebih dahulu kemudian dihafalkan sampai kalimatnya sesuai dengan catatan. Pidato jenis ini digunakan oleh orang yang baru belajar berpidato.

2)   Pidato Manuskrip

Seseorang yang berpidato menggunakan metode menuskrip membawa naskah. Naskah tersebut dibaca seutuhnya. Jenis pidato menggunakan metode ini  sering digunakan oleh para pejabat pada acara resmi.

3)   Pidato Impromptu

Pidato impromptu digunakan pada acara tidak resmi dan bersifat dadakan. Pembicara dalam pidato impromptu ditunjuk secara mendadak. Pembicara yang ditunjuk biasanya sosok yang dianggap tepat dalam memberikan sepatah dua patah kata dalam suatu acara. Jadi, pembicara tidak memerlukan persiapan khusus.

4)   Pidato Ekstemporan

Pembicara pada pidato ekstemporan membawa catatan kecil. Catatan tersebut digunakan sebagai pengingat urutan isi yang akan disampaikan. Catatan tersebut hanya berisi garis besar dari isi pidato. Pidato jenis ini biasanya digunakan oleh pembicara yang mahir dalam menyampaikan pidato.

 

D.  Tujuan Pidato persuasi

1)    Memberikan informasi kepada pendengar

Secara umum, pidato bertujuan memberikan informasi atau keterangan kepada orang lain. Pendengar diharapkan memahami dan melaksanakan isi pidato tersebut.

2)   Meyakinkan pendengar

Berpidato bertujuan meyakinkan pendengar untuk memercayai isi pidato yang disampaikan. Oleh karena itu, isi pidato harus benar-benar meyakinkan pendengar. Setelah mendengar pidato yang disampaikan, pendengar menjadi yakin akan isi pidato yang disampaikan oleh pembicara.

3)   Menghibur pendengar

Seseorang dapat menghibur pendengar dengan cara berpidato. Berpidato untuk menghibur dilakukan dengan menyisipkan humor. Bukan sembarang humor, melainkan humor yang benar-benar menghibur.

4)   Menggerakkan pendengar

Berpidato juga bertujuan menggerakkan pendengar. Pendengar akan tergerak untuk melakukan sesuatu sesuai isi pidato yang disampaikan oleh pembicara. Salah satu tokoh yang dikenal akan keahliannya dalam menggerakkan orang lain lewat pidatonya adalah Bung Karno.

Pada pidato persuasive, pembicara lebih menekankan untuk meyakinkan dan menggerakkan  pendengar. Isi dari pidato persuasive adalah argument yang kuat untuk meyakinkan pendengar atau pembaca.

 

E.  Cara Menyampaikan Pidato Persuasif

Cara menyampaikan pidato persuasi dilakukan dengan menggunakan tiga jenis pendekatan, yaitu:

1)    Etika, bentuk penyampaian pidato persuasif dengan menggunakan pendekatan etika atau aturan-aturan yang terkait dengan norma-norma kesopanan dan budi pekerti. Pendekatan etika yang berarti menyentuh audiensi lewat nilai-nilai moral dan kebenaran yang harus ditegakkan.

2)   Emosi, adalah bentuk penyampaian pidato persuasif dengan mengedepankan pendekatan emosional, artinya orator menyampaikan pidatonya dengan melibatkan situasi emosional pendengarnya. Sentuh perasaan audiensi dengan cara membakar semangatnya atau justru membuat pendengar merasa terharu akan suatu kenyataan.

3)   Logika, bentuk penyampaian pidato persuasif dengan menggunakan pendekatan logika atau melibatkan pola piker yang rasional terhadap sebuah permasalahan yang disampaikan. Dengan kata lain memanfaatkan logika untuk memberikan efek setuju karena argumen masuk akal dan dapat dibuktikan secara ilmiah.

 

F.  Persiapan Menulis Pidato

Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam menulis pidato persuasif, yaitu menentukan tujuan berpidato, mengkaji tema pidato, dan memahami pemirsa atau audience dalam acara tersebut.

1.     Menentukan Tujuan Berpidato

Ketika membuat pidato, perlu memahami tujuan pidato yang akan disampaikan. Hal ini sangat penting sebagai acuan dalam memaparkan pendapat yang sejalan dengan tujuan disampaikan pidato kepada pendengar. Pidato yang memiliki tujuan yang jelas akan berfokus pada penggambaran secara pasti tentang apa saja yang diharapkan agar pendengar bereaksi sesuai pesan-pesan yang dianjurkan.

2.    Mengkaji Tema Pidato

Dalam kerangka pidato, dibutuhkan topik yang kuat sebagai acuan yang mendasari pidato tersebut. Menjadi akar dalam sebuah paragraf berarti harus memenuhi kriteria yang mampu menopang gagasan suatu pidato. Untuk itu orator perlu menguasai topik pidati yang dibuat karena merupakan akar yang menjadi pedoman kerangka sebuah teks.

3.    Memahami Pemirsa/ Audience

Memahami kemampuan pemirsa dalam pengertiannya terhadap ranah pembicaraan yang disampaikan sangatlah penting. Walaupun tujuan dan topik sudah jelas, jika tidak dapat menemui objek yang cocok sebagai pendengar maka target yang diatur tidak akan tercapai dikarenakan ketidakmampuan pendengar dalam mencerna maksud pidato itu sendiri.

 

Referensi:

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MA Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  3. https://serupa.id/pidato-persuasif-penjelasan-lengkap/

No comments:

Post a Comment

MATERI PEMBELAJARAN KELAS 9 BAB 1: MELAPORKAN HASIL PERCOBAAN

  MATERI PERTEMUAN KE 1 & 2 E-LEARNING KELAS IX MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Oleh: Adis Rahmat S., M.Pd.     bab 1  melap...