Materi
Pembelajaran Daring Bahasa Indonesia
Kelas
IX Semester 1
SMPN
9 Kota Serang
Pertemuan
Ke 5
Oleh:
Adis Rahmat S., M.Pd.
BAB 2
MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF
SUB BAB PEMBAHASAN KE SATU
MENGIDENTIFIKASI INFORMASI
TENTANG PIDATO PERSUASIF
A. Pengertian Pidato Persuasif
Pidato adalah
kegiatan berbicara di depan banyak orang. Seseorang berpidato untuk
menyampaikan gagasan, ide, ataupun pendapatnya di depan orang lain secara
lisan. Pidato
persuasif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk menarik perhatian para
pendengar, memengaruhi, serta bersifat mengajak atau membujuk para pendengar
agar mereka menjadi yakin dan mau mengambil tindakan bahkan melakukan sesuai
dengan tujuan pidato tersebut. Isi pidato persuasif harus berlandaskan pada
argumentasi yang nalar, logis, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pidato
persuasif bersifat mengajak dan menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan
hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Pidato persuasif merupakan salah satu cara
efektif guna menggerakan masyarakat untuk berbuat yang lebih baik dan lebih
kreatif. Seringkali pada event-event tertentu kita banyak menemui pidato
persuasif yang di lakukan kepada khalayak.
Biasanya
orang yang berpidato menyelipkan lelucon atau kata-kata lucu kepada audiens
agar tidak merasa bosan mendengarnya. Dengan begitu informasi menjadi cair dan
dapat mudah diterima oleh audiens.
B.
Jenis-Jenis Pidato
Berbagai
bentuk pidato berdasarkan pada maksud dan tujuan penyampaian pidato. Ada
sejumlah bentuk pidato. Bentuk-bentuk pidato adalah sebagai berikut.
1) Sambutan
Sambutan
merupakan jenis pidato yang dapat disampaikan secara tertulis atau lisan. Sambutan
biasa disampaikan oleh orang-orang terttntu karena jabatan atau kedudukannya.
Hal-hal yang biasa dikemukakan dalam sambutan adalah sebagai berikut.
a.
Pembukaan (sapaan, salam, ucapan syukur, dsb.)
b.
Ungkapan perasaan (Rasa senang, rasa hormat, ucapan, dukungan
moral, dsb)
c.
Penutup (permohonan maaf, ucapan terima kasih, dan salam
penutup)
2) Pidato
Pemerintahan
Pidato
pemerintahan adalah pidato yang berasal dari pemerintah untuk rakyat.pidato ini
berisi informasi resmi menyangkut kebijakan pemerintah. Bentuknya berupa
pengumuman, penjelasan, imbauan, dan pesan pemerintah.
Pidato
ini harus jelas, tepat, dan pasti. Pidato pemerintahan harus demikian karena
kesalahan dalam penjelasan akan berakibat fatal. Contoh: pidato kenegaraan dan
pidato ibauan pemerintah.
3) Pidato
Instansi
Pidato
instansi bersifat memberi penerangan, penjelasan, dan Pendidikan. Pidato ini
disampaikan melalui berbagai media massa. Isi pidato harus jelas, tepat, dan
pasti. Contoh dari pidato instansi adalah pidato instansi kesehatan yang
memberikan penjelasan tentang penanggulangan masalah demam berdarah.
4) Ceramah
Ceramah
merupakan jenis pidato untuk menjelaskan sesuatu di hadapan pendengar. Ada juga
ceramah yang diselingi sesi tanya jawab antara pendengar dengan penceramah.
Masalah yang disampaikan dalam ceramah bersifat umum. Contoh ceramah antara
lain ceramah keagamaan, ceramah kesehatan, dan ceramah politik.
C. Metode
Pidato
Berdasarkan
metodeya, pidato dapat dibagi menjadi empat macam. Metode dalam berpidato
adalah sebagai berikut!
1)
Pidato Memoriter
Seseorang
yang berpidato dengan cara menghafal menuliskan pidatonya terlebih dahulu
kemudian dihafalkan sampai kalimatnya sesuai dengan catatan. Pidato jenis ini
digunakan oleh orang yang baru belajar berpidato.
2)
Pidato Manuskrip
Seseorang
yang berpidato menggunakan metode menuskrip membawa naskah. Naskah tersebut
dibaca seutuhnya. Jenis pidato menggunakan metode ini sering
digunakan oleh para pejabat pada acara resmi.
3)
Pidato Impromptu
Pidato
impromptu digunakan pada acara tidak resmi dan bersifat dadakan. Pembicara
dalam pidato impromptu ditunjuk secara mendadak. Pembicara yang ditunjuk
biasanya sosok yang dianggap tepat dalam memberikan sepatah dua patah kata
dalam suatu acara. Jadi, pembicara tidak memerlukan persiapan khusus.
4)
Pidato Ekstemporan
Pembicara pada pidato
ekstemporan membawa catatan kecil. Catatan tersebut digunakan sebagai pengingat
urutan isi yang akan disampaikan. Catatan tersebut hanya berisi garis besar
dari isi pidato. Pidato jenis ini biasanya digunakan oleh pembicara yang mahir
dalam menyampaikan pidato.
D. Tujuan
Pidato persuasi
1)
Memberikan informasi kepada pendengar
Secara
umum, pidato bertujuan memberikan informasi atau keterangan kepada orang lain.
Pendengar diharapkan memahami dan melaksanakan isi pidato tersebut.
2)
Meyakinkan pendengar
Berpidato
bertujuan meyakinkan pendengar untuk memercayai isi pidato yang disampaikan.
Oleh karena itu, isi pidato harus benar-benar meyakinkan pendengar. Setelah
mendengar pidato yang disampaikan, pendengar menjadi yakin akan isi pidato yang
disampaikan oleh pembicara.
3)
Menghibur pendengar
Seseorang
dapat menghibur pendengar dengan cara berpidato. Berpidato untuk menghibur
dilakukan dengan menyisipkan humor. Bukan sembarang humor, melainkan humor yang
benar-benar menghibur.
4)
Menggerakkan pendengar
Berpidato
juga bertujuan menggerakkan pendengar. Pendengar akan tergerak untuk melakukan
sesuatu sesuai isi pidato yang disampaikan oleh pembicara. Salah satu tokoh
yang dikenal akan keahliannya dalam menggerakkan orang lain lewat pidatonya
adalah Bung Karno.
Pada
pidato persuasive, pembicara lebih menekankan untuk meyakinkan dan
menggerakkan pendengar. Isi dari pidato persuasive adalah argument
yang kuat untuk meyakinkan pendengar atau pembaca.
E. Cara Menyampaikan Pidato Persuasif
Cara
menyampaikan pidato persuasi dilakukan dengan menggunakan tiga jenis
pendekatan, yaitu:
1)
Etika, bentuk penyampaian pidato persuasif dengan menggunakan
pendekatan etika atau aturan-aturan yang terkait dengan norma-norma kesopanan
dan budi pekerti. Pendekatan etika yang berarti menyentuh audiensi lewat
nilai-nilai moral dan kebenaran yang harus ditegakkan.
2)
Emosi, adalah bentuk penyampaian pidato persuasif dengan
mengedepankan pendekatan emosional, artinya orator menyampaikan pidatonya
dengan melibatkan situasi emosional pendengarnya. Sentuh perasaan
audiensi dengan cara membakar semangatnya atau justru membuat pendengar merasa
terharu akan suatu kenyataan.
3)
Logika, bentuk penyampaian pidato persuasif dengan menggunakan
pendekatan logika atau melibatkan pola piker yang rasional terhadap sebuah
permasalahan yang disampaikan. Dengan kata lain memanfaatkan logika untuk memberikan
efek setuju karena argumen masuk akal dan dapat dibuktikan secara ilmiah.
F.
Persiapan Menulis Pidato
Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam menulis pidato
persuasif, yaitu menentukan tujuan berpidato, mengkaji tema pidato, dan
memahami pemirsa atau audience dalam acara tersebut.
1.
Menentukan Tujuan
Berpidato
Ketika membuat pidato, perlu memahami tujuan pidato yang
akan disampaikan. Hal ini sangat penting sebagai acuan dalam memaparkan
pendapat yang sejalan dengan tujuan disampaikan pidato kepada pendengar. Pidato
yang memiliki tujuan yang jelas akan berfokus pada penggambaran secara pasti
tentang apa saja yang diharapkan agar pendengar bereaksi sesuai pesan-pesan
yang dianjurkan.
2.
Mengkaji Tema
Pidato
Dalam kerangka pidato, dibutuhkan topik yang kuat sebagai
acuan yang mendasari pidato tersebut. Menjadi akar dalam sebuah paragraf
berarti harus memenuhi kriteria yang mampu menopang gagasan suatu pidato. Untuk
itu orator perlu menguasai topik pidati yang dibuat karena merupakan akar yang
menjadi pedoman kerangka sebuah teks.
3.
Memahami Pemirsa/
Audience
Memahami kemampuan pemirsa dalam pengertiannya terhadap
ranah pembicaraan yang disampaikan sangatlah penting. Walaupun tujuan dan topik
sudah jelas, jika tidak dapat menemui objek yang cocok sebagai pendengar maka
target yang diatur tidak akan tercapai dikarenakan ketidakmampuan pendengar
dalam mencerna maksud pidato itu sendiri.
Referensi:
- Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MA
Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
- Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia
SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
- https://serupa.id/pidato-persuasif-penjelasan-lengkap/
No comments:
Post a Comment